Skip to main content

KATANYA INI CUMA CERITA (Bagian II)

MELATI ATAU JASMINE
            
            Sebelum memulai diharapkan berdoa terlebih dahulu, menurut kepercayaan Atheis. Inilah kelanjutan dari cerita pertama, suatu kenangan akan indah apabila di ceritakan di masa depan, Percayalah.
            


            Melati, dia wanita yang saya puja ketika menikmati segelas roti. Dia wanita yang tidak cantik dan tidak juga jelek, namun mampu membuat pandangan akan tertuju padanya. Mungkin bagimu, saya terlalu berlebihan tetapi kamu akan seperti saya bila kau mengenalnya.
            
            Dia wanita sederhana, meski ayahnya seorang pengusaha batu,gunting, dan kertas tidak membuat dia sombong seperti temannya Gandhi.  Itu lah kenapa saya kagum terhadapnya. 

            Saya pertama kali mengenalnya, ketika saya tidak membawa buku PLBJ. Ketika itu sedang berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang tenang, entah kenapa bapak Umar Bakrie melakukan pemeriksaan buku cetak. Hampir anak laki-laki di kelas saya membawa semua, kecuali saya, Gandhi dan Hamid. Kami di suruh keluar dan meminjam pada kelas lainnya, kami langsung bergegas meminjam agar mempersingkat waktu. Tetapi semua kelas yang kami kunjungi tidak ada pelajarannya, kami hampir putus asa karena hanya tinggal kelas sepuluh dua yang belum kami tanya. Ternyata benar, mereka ada pelajarannya.
       
             Kami masuk dan meminta izin kepada guru yang sedang mengajar, tiba-tiba saya melihat seorang wanita berkumis tipis dengan senyum manis dan dengan ratapnya yang indah. Saya lalu meminjam uangnya, tetapi tidak jadi karena yang saya butuhkan buku PLBJ. Beruntung dia memberi pinjam saya. Mungkin dari kejadian itu saya mulai jatuh hati sejatuh-jatuhnya dengan dia.

             Pada waktu pulang sekolah saya mengembalikkan buku Melati, tidak lupa saya selipkan  sebuah puisi.

Melati
"Bunga kenanga, bunga dahlia,
bunga kamboja, bunga mawar,
bunga anggrek, bunga anyelir,
semua harum, semua indah
tapi tidak seputih melati,
tidak selembut melati,
yang mampu memikat hati"

                Mulai dari sebuah buku sampai ke sebuah hati, tanpa saya duga saya mencintai dia sejak dia dilahirkan, mungkin. Beberapa hari kemudian saya mulai mendekatinya dengan mencari informasi tentang Melati. 

                Di sebuah pagi hari, tepatnya ketika bumi sedang hujan dan berbulan Oktober. Saya bertemu Melati di lorong sekolah, dia sedang kebingungan karena lupa membawa pakaian olahraga. Saya tanya dia. "Ada masalah mel?"
"Eh engga jav, ini gue lupa  bawa celana olahraga" terang dia.
pada waktu itu guru olahraga kami bernama bapak Dinding, nama panjangnya Dinding pak Dinding oi Dinding pak Dinding. 
"Yaudah lu tunggu sini ya" Jawab saya dan langsung mencarikannya ke teman saya, dan akhirnya saya mendapatkan pinjaman dari teman saya yang bernama Echa. Akhirnya Melati tersenyum kembali karena dia tidak jadi terkena marah pak Dinding.
                 


SUARA GAIB

                Suatu hari ketika saya sedang turun dari tangga sekolah, tiba-tiba ada yang memanggil saya dengan sebutan Negara. Saya bingung karena arah suaranya berasal dari kelas dua belas ipa 1, dan yang memanggil saya Negara hanya orang-orang terdekat saja. Akhirnya ada tangan yang tiba-tiba memukul saya, saya pun refleks menangkisnya. Ternyata saya tahu dan ingat siapa dia, dia adalah sahabat saya yang telah lama hilang sejak negara api menyerang. Dia adalah Zaki teman satu rumah saya yang saya anggap seperti anak saya sendiri, tapi tidak mungkin. 
                
                Kami pun melepas rasa rindu, yang telah bertahun-tahun tidak bertemu. Zaki pindah rumah dan berpindah ke Bandung pada saat SMP, dan kami tidak berhubungan sejak saat itu. Saya bersyukur bertemu dia kembali dengan wajah yang sudah tampan dan sifat yang tidak berubah. Tiba-tiba Zaki bertanya kepada saya, dia bertanya soal waktu penyambutan siswa-siswa baru pada waktu itu. "Jav, lu diapain waktu itu? kenapa gak bilang kalo lu adik gue" dia bertanya dan dia masih menganggap saya sebagai adiknya meski tidak mempunyai ikatan darah.
"Kan lu waktu itu gak ada, lagi juga gue gabakal bilang gitu meski gue kenal kepala suku sekolah ini, gue pengen jadi diri sendiri zak tanpa menjual nama seseorang, buat kepentingan" terang saya, 
"Yah gapernah berubah ya dari dulu" balas dia,
"Kapan mau main kerumah zak, temen kita pasti seneng lu dateng" ajak saya,
"nanti deh, sekarang kita kekantin dulu" ajak dia. Kantin di sekolah ini sangat diskriminasi terhadap siswa baru, entah kenapa tetapi katanya ini tradisi. Tetapi saya tetap ke kantin meski di tegur oleh kakak kelas. Hampir semua siswa baru membawa bekal, terkecuali anak guru, anak ibu-ibu kantin dan saya. 

                  Zaki termasuk siswa yang berprestasi dibidang Akademik maupun Non Akademik, Tetapi dia juga termasuk siswa yang nakal, tetapi baik hati dan juga suka menabung. Semenjak pertemuan dengan Zaki, banyak yang segan terhadap saya. Sebenarnya saya tidak suka di perlakukan begitu oleh orang lain, saya hanya ingin orang menghargai saya karena sifat saya bukan karena siapa orang yang dibelakang saya. 
                
SERANGAN FAJAR

             Suatu hari pada bulan Desember Masehi, tiba-tiba sekolah kami di serang oleh Tentara tetapi tidak mungkin karena kami bukan teroris. Sekolah kami di serang oleh musuh sekolah ini yang berasal dari STM yang terkenal dengan tawurannya. Pada waktu itu saya dan teman-teman satu perkumpulan sedang pergi ke Bogor, untuk menghadiri pesta ulang tahun teman kami yang bernama Vena Widyastuti. Hampir teman-teman yang berkumpul di warung Budeh di undang dan hampir semuanya ikut serta menginap di villa nya.
                  
                    Pada waktu pidato upacara bendera, guru tersebut menyinggung soal tawuran. Isi pidato tersebut menyindir kami yang tidak masuk sekolah dan menuduh kami lah penyebab penyerangan itu. Padahal kami tidak tahu-menahu masalah tersebut, kami juga baru tau setelah teman kami memberi kami kabar bahwa sekolah di serang oleh anak-anak STM.

                    Akhirnya upacara yang begitu lama selesai, tetapi kami yang tidak masuk sekolah pada hari jumat tidak boleh meninggalkan lapangan. Lalu kami di giring seperti bebek yang ingin kembali kekandang, anda bisa membayangkannnya bukan?. Kami memasuki ruangan BK, tempat yang identik dengan anak bermasalah. Di sana sudah terdapat guru-guru manis dan manja tetapi berubah bila ada masalah. Ruangan ini sudah sesak dengan kami, lalu ibu Aya bertanya, 
"Pada hari jumat kalian kemana? kenapa tidak masuk sekolah serentak?" tanya dia dengan tegas,
"Kami ke pesta ulang tahun bu, sekalian hiburan" jawab Alex,
"Kalian tetap saja membolos, dan pasti kalian ini yang menyebabkan penyerangan itu" tuduh ibu Aya, hampir semua guru menuduh kami tanpa bukti yang benar. Tiba-tiba ibu Tiri mengancam,
"Kalo kalian masih begini terus, lebih baik kalian angkat kaki"
Spontan kami mengangkat kaki bersamaan, entah kenapa kami langsung melakukan itu. Mungkin karena ibu Tiri selalu bilang begitu bila ada anak yang bermasalah.
"Siapa yang suruh angkat kaki kalian bodoh" mulai naik pitam ibu Tiri ini.
"Kan ibu yang suruh kami" kami jawab bersama-sama dengan di iringi tawaan dari guru-guru yang berada di ruangan ini.

                    Setelah kami di interogasi, kami pun di bolehkan masuk kelas. Pada akhirnya kami hanya di beri peringatan saja tanpa terkena sanksi, karena mereka tidak punya bukti yang kuat. Setelah itu saya dan teman-teman melakukan penyelidikan, kami mencari tahu apa maksud sekolah itu menyerang kami tanpa sebab. Akhirnya kami mendapat info, bahwa mereka sedang merayakan ulang tahun sekolah mereka, entah kenapa sekolah kami yang di serang? mungkin mereka hanya ingin mencari nama di daerah ini atau mungkin mereka punya alasan lain.

POLISI CAP JEMPOL

                




                   Suatu hari saya dan Melati pulang bersama, dengan menaiki vespa super tahun 1976. Kami melewati jalan Antasari, tiba-tiba polisi memberhentikan kami. Saya bingung, saat dunia terasa milik kami berdua tetapi ada saja yang menganggu. Polisi turun dari kuda nya, maksud saya kuda besinya. Dia bertanya, " Selamat sore pak? boleh lihat surat-suratnya"
"Maaf pak, kenapa kita tidak mengobrol di warung kopi saja? saya traktir deh pak" tawar saya,
akhirnya kami ke sebuah warung yang berada di sebelah jalan. 
"Pak saya mohon maaf sebelumnya, tetapi motor saya tidak dijual pak" terang saya kepada beliau,
"Eh bukan saya mau beli, tetapi saya minta surat itu buat meriksa apakah lengkap atau tidak" tegas dia yang terlihat kesal,
"Oh bilang dong pak, saya kira nganu pak"  alasan saya,
"tapi pak kesalahan saya apa ya?" saya langsung bertanya sebelum dia berucap,
"Loh itu anda tidak membawa helm, terus hanya satu dan yang pakai kenapa yang di boncengi?" jawab dia dengan sedikit menunjuk-nunjuk,
"Oh iya ya pak saya baru inget" saya berbohong,
"Yaudah kalo gitu anda saya tilang" jelas dia,
"Eh pak jangan dong, kita damai aja pak, kan damai itu indah" saya menolak di tilang karena akan rumit untuk mengurusnya, anda boleh berkata saya menyuap tetapi pada waktu itu, damai adalah hal yang wajar,
"Anda punya uang berapa?" bisik dia dengan pelan,
"Satu triliun pak" jawab saya dengan kencang,
"Jangan teriak-teriak" tegur dia,
"Oh oke pak, kalo 50 ribu mau pak?" saya memberi tawaran,
"Uangnya jangan sampai kelihatan orang" dia menghimbau.
  
                    Akhirnya kami pun berdamai tanpa meninggalkan dendam dan permusuhan, dan dia mempringatkan kami agar membawa perlengkapan berkendara. Lalu dia pergi sembari memberi jempol ke kami dan berkata " Mantap Bos".

                    Mungkin cerita ini hanya sebuah cerita biasa, tetapi suatu saat nanti kamu akan mengerti karena cerita ini masih berlanjut. Semoga di lain hari akan saya lanjutkan cerita sebuah masa lalu dengan baik dan benar, tetapi saya tidak baik dan cerita saya juga tidak benar. Tetapi terserah anda menilai ini sebuah cerita apa.


#sabtulis 

Comments

Popular posts from this blog

SINOPSIS DRUNKEN MARMUT

Judul Buku : Drunken Marmut Penulis : Pidi Baiq Warna kulit : Sawo matang Warna rambut : Hitam Tinggi : 155 sentimeter Jumlah gigi : 35 buah Kelakuan : Baik Jabatan : Imam besar The Panasdalam Hobbi : Beribadat kepada Tuhan yang maha esa Kesan dan Pesan hidup di bumi : Menyenangkan dan berbahagialah Binatang favorit : Heina, Luwak, Sigung, dan Tonggeret Makanan pokok : Nasi No.PIN ATM : 563854 Agama : Islam Jenis suara : Mezosopran Kabar : Allhamdulillah sehat Golongan darah : O Penerbit : DAR Mizan Tebal : 204 halaman, paperback Cetakan Pertama : Agustus 2009             Novel yang di adaptasi dari kehidupan nyata sang penulis ini membuat saya terkagum-kagum, karena kekonyolan yang tidak biasa. Hampir semua novel karya Pidi Baiq itu bagus-bagus, mungkin saya salah satu penggemarnya.                    ...

AUDIT SISTEM INFORMASI

Nama : Aksan Qomarullah Npm  : 10116472 Kelas : 4KA19 1.  Sebutkan dan Jelaskan bahaya-bahaya risiko yang dimiliki Sistem Informasi? Menurut Hughes (2006, p36) dalam penggunaan teknologi informasi berisiko terhadap kehilangan informasi dan pemulihannya tercakup dalam 6 kategori, yaitu: Keamanan . Risiko yang informasinya diubah atau digunakan oleh orang yang tidak berwenang. Misalnya saja kejahatan komputer, kebocoran internal dan terorisme cyber. Ketersediaan . Risiko yang datanya tidak dapat diakses setelah kegagalan sistem, karena kesalahan manusia (human error), perubahan konfigurasi, dan kurangnya penggunaan arsitektur .  Daya Pulih . Risiko dimana informasi yang diperlukan tidak dapat dipulihkan dalam waktu yang cukup, setelah terjadinya kegagalan dalam perangkat lunak atau keras,ancaman eksternal, atau bencana alam Performa . Risiko dimana informasi tidak tersedia saat diperlukan, yang diakibatkan oleh arsitektur terdistribu...

BAJINGAN YANG MENEBAS JARAK

OPINI LIAR 1. Masalahmu sebenarnya sudah menunggu di depan, cuman kau masih terjebak pada masalah yang sebelumnya. Makanya masalahmu jadi menumpuk. (AQ)   2. Sekarang, Jakarta sedang menjadi dirinya sendiri Bersama ciri khasnya yang asli bergerak ke tempat ternyaman.  (AQ)   3. Bersyukur untuk membuat diri nikmat. Pasrah untuk membuat diri kalah. Harus percaya, bahwa keberanian adalah segalanya. (AQ)   4. Kalo suka jgn mendewakan Kalo tidak suka jgn membenci Hidup harus adil jgn egois   (AQ) 5. Orang yang bunuh diri bukannya ingin mengakhiri masalah, tetapi ingin masalahnya tidak terlalu menyebar kemana-mana.  (AQ)   6. Orang tak harus cocok denganku , Kalo semua orang cocok nanti malah bercocok tanam.   (AQ) 7. Orang yg matanya minus gitu ya cara pandang nya negatif mulu. (AQ)   8. Wanita itu enak selalu masuk cerita sejarah Contohnya "nenek moyang gue dulu" (AQ)   9. Saya tidak pe...