Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2019

HAYO APA?

PERJALANAN MENULIS  Ini bermula ketika aku memakan buah khuldi di surga, saat itu di sana sangat menyenangkan mau apa saja tinggal bilang, nanti akan terkabulkan dengan sendirinya. Namun karena terlalu bosan aku pun memutuskan melakukan perjalanan ke bumi, untuk mengisi kebosanan dan sambil menulis tentang kehiduan di sini. Menurut KBBI (kamus besar bahasa indonesia) menulis adalah melahirkan pikiran atau gagasan dengan tulisan. Bagiku menulis adalah sebuah keisengan semata, sebetulnya aku tidak benar-benar menyukai menulis, karena kalo aku menyukai menulis, bila tulisan aku dibilang tidak bagus maka aku akan marah, berbeda bila aku menulis karena iseng, aku tidak akan marah atau membutuhkan apresiasi terhadap apa pun yang aku tulis. Sebetulnya aku sudah mulai menulis ketika dari SD (sekolah dasar), ketika itu kelas tiba-tiba menjadi sunyi, padahal waktu itu adalah hari pertama masuk sekolah setelah liburan kenaikan kelas. Wali kelasku waktu itu, meminta kami siswa kel

PERIHAL WAKTU

PESANKU         Ini adalah sebuah pesan yang aku tulis ditengahnya malam diawal bulan April, aku menulis bukan ingat denganmu melainkan ini adalah pesan terakhir yang aku tulis untukmu, yang telah lama pergi dan hilang. Bagiku semuanya bisa dilupakan begitu saja, itu sangat mudah bagiku, tetapi apa yang aku tulis bisa membuat semuanya menjadi ingat di masa depan. Semoga engkau membaca pesan ini di masa depan dan engkau tak perlu lagi membenci ku. Ini adalah sebuah pesan yang terlahir dari keresahanku, untukmu wahai gadis Pisces tetap manis meski kentut. Hallo selamat malam apa dimasa depan juga malam? semoga iya. Apakah kau masih ingat denganku? semoga tidak. Iya aku adalah sebuah masa lalu yang terabaikan. Sebetulnya aku juga harus berpendapat bagaimana aku menyikapi sifatmu yang mudah berubah, melebihi asap tembakau yang berubah menjadi hilang dan enggan kembali lagi, terserah engkau menilai aku seperti apa dan bagiku itu hak mu. Pada awalnya aku hanya penasaran denga