PESANKU
Ini adalah sebuah pesan yang aku tulis ditengahnya malam diawal bulan April, aku menulis bukan ingat denganmu melainkan ini adalah pesan terakhir yang aku tulis untukmu, yang telah lama pergi dan hilang. Bagiku semuanya bisa dilupakan begitu saja, itu sangat mudah bagiku, tetapi apa yang aku tulis bisa membuat semuanya menjadi ingat di masa depan.
Semoga engkau membaca pesan ini di masa depan dan engkau tak perlu lagi membenci ku. Ini adalah sebuah pesan yang terlahir dari keresahanku, untukmu wahai gadis Pisces tetap manis meski kentut.
Hallo selamat malam apa dimasa depan juga malam? semoga iya.
Apakah kau masih ingat denganku? semoga tidak. Iya aku adalah sebuah masa lalu yang terabaikan.
Apakah kau masih ingat denganku? semoga tidak. Iya aku adalah sebuah masa lalu yang terabaikan.
Sebetulnya aku juga harus berpendapat bagaimana aku menyikapi sifatmu yang mudah berubah, melebihi asap tembakau yang berubah menjadi hilang dan enggan kembali lagi, terserah engkau menilai aku seperti apa dan bagiku itu hak mu. Pada awalnya aku hanya penasaran denganmu, tetapi waktu lah yang menyebabkan kita saling berbicara satu sama lain bertukar pikiran yang bagiku itu hal wajar untuk sebuah ikatan.
Nyatanya semua tidak berjalan semestinya, Tuhan hanya mempertemukan hanya untuk saling mengenal dan menyakiti satu sama lain. Ya bagiku pertemuan kita hanya lah sebuah masa lalu yang enggan kembali, dan aku tak pernah sedikit pun membencimu. Kamu harus tahu itu, terserah engkau masih membenciku atau tidak, nyatanya besok aku tak peduli lagi denganmu.
Maka bila kita akan berjumpa dikemudian hari semoga engkau tak mengenaliku sedikit pun dan aku juga akan begitu, ya harus begitu. Harapan ku untukmu jangan kembali dan usik sunyiku, yang telah bersamaku ketika sepi, jangan ganggu diamku juga.
Terserah bebas jika suatu saat engkau ingin berpendapat sepertiku, lepaskan dan biarkan itu. Setiap manusia memiliki hak dan kebebasan untuk berpendapat dan dilindungi undang-undang. Terima kasih dulu engkau pernah mau mendengarku dan pergi bersama. Setiap waktu mengajarkan kita untuk terus bergegas pergi, dan jangan pernah mengkhianati waktu sekalipun engkau mau.
Pastikan engkau membaca surat ini, terserah selagi engkau mau dan ingin. jangan bertanya kenapa setelah engkau membaca ini, tapi ingatlah bahwa masa lalu tetaplah masa lalu yang menciptakan kita saat ini, kalo dahulu kita berkenal dengan baik dan sekarang tidak, mungkin aku nya yang bajingan dan kamu tidak. Percayalah!
PERGI
Suara
gong telah dibunyikan
Pelatuk
senapan telah dilepaskan
Awan
mendung telah datang
Lolongan
serigala terus berkumandang
Itu
menandakan kita untuk bergegas
Lepaskan
Dan
cepatlah pergi
Carilah
tempat ternyaman
Tutup
telinga, pintu, dan jendela
Dia
datang
Memandang
dengan curiga
Jangan
takut kita akan segera pergi
Bersama
sunyi yang mengikuti.
Nyatanya semua tidak berjalan semestinya, Tuhan hanya mempertemukan hanya untuk saling mengenal dan menyakiti satu sama lain. Ya bagiku pertemuan kita hanya lah sebuah masa lalu yang enggan kembali, dan aku tak pernah sedikit pun membencimu. Kamu harus tahu itu, terserah engkau masih membenciku atau tidak, nyatanya besok aku tak peduli lagi denganmu.
Maka bila kita akan berjumpa dikemudian hari semoga engkau tak mengenaliku sedikit pun dan aku juga akan begitu, ya harus begitu. Harapan ku untukmu jangan kembali dan usik sunyiku, yang telah bersamaku ketika sepi, jangan ganggu diamku juga.
Terserah bebas jika suatu saat engkau ingin berpendapat sepertiku, lepaskan dan biarkan itu. Setiap manusia memiliki hak dan kebebasan untuk berpendapat dan dilindungi undang-undang. Terima kasih dulu engkau pernah mau mendengarku dan pergi bersama. Setiap waktu mengajarkan kita untuk terus bergegas pergi, dan jangan pernah mengkhianati waktu sekalipun engkau mau.
Pastikan engkau membaca surat ini, terserah selagi engkau mau dan ingin. jangan bertanya kenapa setelah engkau membaca ini, tapi ingatlah bahwa masa lalu tetaplah masa lalu yang menciptakan kita saat ini, kalo dahulu kita berkenal dengan baik dan sekarang tidak, mungkin aku nya yang bajingan dan kamu tidak. Percayalah!
#Sabtulis
Comments
Post a Comment