KAPAL TUA YANG DITINGGALKAN
Aku adalah kapal tua yang ditinggalkan disebuah ruangan kedap suara yang bernama kesunyian, entah bagaimana aku ditinggalkan oleh kapal-kapal yang lain, oleh nahkoda-nahkoda, oleh penumpang-penumpang yang biasanya berlalu lalang di sebuah deck. Aku kapal yang tebuang sia-sia dan dijauhkan dari dermaga yang biasanya aku lalui, sekarang aku tinggal sendiri disebuah pulau tempat terbuangnya kapal-kapal tua yang berkaram, berkarat, keropos dan kotor.
Masa-masa berkelana menyusuri lautan lepas serta pulau-pulau yang tak terkirakan jumlahnya membuatku sulit melupakan masa-masa itu, bagaimana mungkin kenangan dapat berlalu begitu cepat dan hilang oleh waktu yang tak ada batasnya. Aku mungkin kapal tua, tetapi aku tidak pernah lupa bahwa aku banyak akan pengalaman yang tak dapat diraih oleh kapal mana pun, menerjang ombak yang begitu besar serta dijatuhi meriam dan tembakan yang dilontarkan oleh perompak-perompak dan bajak laut yang ingin merampas bawaanku, belum lagi hujan batu yang tak terduga akan tiba disebuah lautan yang tak terlihat ujung nya, yang terlihat hanya cekungan bumi serta tenggelamnya matahari di nun jauh disana.
Sekarang aku sudah tua, namaku tak terdengar lagi, bersamaan dengan datangnya sunyi yang hinggap disebuah pulau yang terpencil ini. Pelan-pelan kesunyian pun datang bersamaan dengan hujan dibulan desember, lengkap sudah nasibku yang tertinggal dan tua berkarat ini. Benar adanya bahwa kesunyian dapat melumpuhkan perasaan dan pikiran seaakan-akan tak pernah bahagia sedetik pun,yang mengurung ditengah ramainya burung-burung yang hinggap dan menumpang karena akan bermigrasi ke benua lain.
Beginilah sebuah hidup bila sudah tak berguna maka akan ditinggalkan dan dibiarkannya membusuk hingga kesepian merenggut kebahagiaan seseorang. Mau bagaimana lagi aku hanya sebuah kapal tua yang ditinggalkan, mungkin lebih berguna bila aku dimuseumkan agar kesepian itu hilang perlahan-lahan dengan datangnya senyuman para pencari swafoto.
KESEPIAN
Kesepian adalah gelombang-gelombang
suara yang dilepaskan di dalam wadah lalu ditutup rapat,
yang tak peduli berapa lama terkurung di dalamnya,
pada suatu waktu dilepaskannya suara-suara itu,
tetapi suara yang terkurung sudah tak terdengar lagi,
sehingga yang tersisa hanya hembusan angin kosong,
yang lama-kelamaan hilang dengan sendirinya.
#sabtulis
Comments
Post a Comment