Skip to main content

CERPEN


DEZON : SEBUAH PERJALANAN HIDUP

            Pagi itu, daun berguguran lembar demi lembar dengan diikuti desiran angin yang perlahan-lahan membuat orang disekitarnya tenang. Siapa sangka ada seorang anak yang selalu memperhatikannya, meski ia tampak kesepian dan selalu merenungkan apa yang terjadi di dalam hidupnya.
         
“Dezon, hey Dezon masuklah tak perlu kau meratapi hidup seperti itu” ucap sang bunda kepada Dezon. “Bun, apakah hidup akan terus begini?” keluh Dezon kepada bunda. “nak hidup seseorang mana tau, yang perlu kau tahu hasil tidak akan pernah mengkhianati proses” timpal bunda. Percakapan itu sering terjadi antara anak dan ibu yang hidup sengsara, karena ditinggal suami nya yang entah kemana, yang entah hidup atau mati, kaya atau miskin, baik atau jahat, ingat atau lupa kepada anak dan istrinya yang ditinggal ketika akan melahirkan anak satu-satunya itu.

Setiap hari Dezon harus menghadapi dunia tanpa seorang ayah, harus terhina karena dianggap yatim oleh teman-temannya. “betapa malangnya hidup ku Tuhan, tak tau ayah ku seperti apa dan di mana ia sekarang, kenapa aku yang harus menanggungnya” keluh Dezon dalam hati. Bila sedih Dezon selalu ingat bunda nya yang harus bekerja keras untuk menghidupi ia seorang diri, harus rela membanting tulang untuk bisa terus mencukupi kehidupan sehari-hari.

Setiap hari selepas pulang sekolah, Dezon langsung membantu ibu nya untuk berjualan, berbeda dengan anak seumurnya yang bisa bermain bersama anak-anak yang lain. Inilah hidup tidak selamanya semua orang beruntung dan sama bukan?. Apalah daya bagi Dezon  ketika orang lain bergelimang harta dan kebahagiaan, ia malah bergelimang kesedihan dan kesengsaraan.

Di balik kehidupannya yang sedih, terdapat kasih sayang seorang bunda yang tanpa henti-hentinya diberikan kepadanya. Bunda adalah penyemangatnya, bunda adalah yang tidak mengutuknya menjadi batu seperti Malin Kundang, bunda adalah malaikat bagi Dezon.

Suatu hari Dezon akan mengikuti perlombaan lomba lari tingkat sekolah dasar, untuk mewakili sekolahnya, namun ada suatu kendala yang menghampirinya yaitu sepatu Dezon sudah tidak layak pakai, seperti biasa Dezon tidak mungkin meminta langsung ke bunda. Dezon hanya bisa berharap dan bagi Dezon sepatu bukan lah suatu kendala untuk mencapai kemenangan.

Malam hari sang bunda melihat Dezon membetulkan sepatunya, bunda hanya bisa melihat dari kejauhan tidak mungkin mendekat karena bunda tahu bahwa sepatu Dezon sudah tidak layak pakai. Bunda hanya bisa memberi doa serta semangat untuk Dezon, “nak selama kita masih mempunyai harapan dan semangat di dalam diri kita, semuanya akan bisa tercapai, bunda pesen keluar kan kemampuan terbaik mu besok, agar suatu saat tidak ada penyesalan” ucap bunda, “iya bun pasti” balas Dezon, tiba-tiba Dezon mengambil air minum dan diberikanya ke bunda. “bun minta di doain air nya ya, kan doa bunda tiada tara kan” cetus Dezon, “baiklah nak” jawab bunda.

Pagi hari sebelum hari perlombaan tiba, Dezon selalu berlatih sendiri dan terkadang bersama seekor anjing yang sengaja diganggu olehnya agar mengejar-ngejar dia, walau harus lelah itu semua memang harus dilakukan untuk mencapai kemenangan. “aku harus menjadi juara agar bunda senang” lirih Dezon,

Hari perlombaan pun tiba dengan persiapan yang matang Dezon bersiap-siap untuk berangkat, tiba-tiba bunda  memanggil “Zon bawa ini” bunda menyerahkan bingkisan, “apa ini bun” tanya Dezon, “itu sepatu untuk kamu nanti lomba, meski murah dan tidak baru tapi semoga dapat membantu kamu menjadi juara” terang bunda, “makasih bun, tak kan kusia-siakan jerih payahmu” balas Dezon dengan sedikit air mata yang ikut menetes dan mengalir.

Perlombaan akan segera dimulai dengan diikuti apel terlebih dahulu, semua peserta sudah bersiap untuk menatap perlombaan ini. Banyak teman dan guru Dezon yang mendukung, terlebih Dezon anak yang baik meski suka dihina, bagi Dezon setiap orang berhak menilai apa yang dilihat tetapi tugas Dezon adalah membuat orang lupa akan penilaiannya.

Akhirnya perlombaan yang ditunggu-tunggu akhirnya dimulai, pertama peserta dipanggil oleh panitia untuk masuk ke lintasan lari dan mengisi garis yang telah disediakan. Dezon masuk di grup kedua, karena setiap lintasan diisi 6 orang peserta saja, Dezon tergabung bersama juara bertahan tahun lalu, Dezon melirik ke arah juara bertahan itu, “kenapa lihat-lihat?” tanya dia, “kamu kaya pisang makanya saya lihatin” jawab Dezon. Dibabak ini diambil 2 orang disetiap rondenya untuk masuk ke babak berikutnya, terdapat 8 grup maka akan terkumpul 16 orang untuk diadukan kembali.

Giliran Dezon akhirnya tiba, terdengar aba-aba dari wasit untuk bersiap-siap. “bersedia” “siap” “mulai” teriak wasit, Dezon berlari sekuat tenaganya untuk menjadi 2 orang tercepat digrup ini. Gubrak! Suara orang terpleset, ternyata itu adalah Dezon ia terjatuh namun masih mampu untuk bangkit kembali dan mengejar ketertinggalan akibat kepleset tadi, dia berlari sangat kencang sampai-sampai semua orang melihatnya, awalnya Dezon yang pertama tetapi karena kepleset tadi dan mampu bangkit kembali dia harus puas berada diperingkat kedua.

Sambutan riuh sorak sorai dari tribun penonton yang menyaksikan perlombaan ini, karena penampilan Dezon yang membuat orang terkagum-kagum. Selepas itu guru yang menemaninya bingung, “kenapa kau sedih Zon?” sahut guru, “sial, kenapa aku harus jatuh, kenapa?” keluh Dezon, “Zon kamu itu yang terhebat, lihat semua penonton menyaksikan kehebatanmu, padahal kamu tadi sempat jatuh, tetapi kamu berhasil mengejar yang lain” terang guru itu untuk menenangkan muridnya yang tidak puas itu, “baik pak, saya akan lebih mengatur keseimbangan saya agar tidak terjadi lagi seperti tadi, pokoknya saya yang harus menang agar tidak ada penyesalan dan ini semua untuk bunda” jawab Dezon, “nah gitu dong, kamu harus bangkit” terang pak guru itu.

Babak berikutnya pun dimulai, Dezon mendapat giliran pertama dan benar Dezon tidak mengulangi kesalahan yang tadi. Dia keluar sebagai peringkat 1 dan akan diadukan kembali dengan peringkat dari grup lain. Babak final pun dimulai Dezon menghadapi lawan yang lebih sulit tetapi Dezon tidak pernah patah arang, dia berpikir sudah melakukan yang terbaik sepanjang perlombaan ini, jadi dia tidak akan takut untuk menghadapi lawan seperti apa. Wasit menyuruh peserta untuk bersiap-siap, aba-aba pun dikumandangkan, para peserta saling berjibaku satu sama lain hampir semua finalis ini sama hebatnya, terlihat Dezon memimpin dan diikuti peserta lain sampai akhirnya Dezon yang menjadi juaranya, semua penonton bertepuk tangan hari ini juara bertahan berhasil dikalahkan oleh pendatang baru yaitu Dezon.

Siapa sangka orang yang sudah jatuh tadi berhasil menjadi juaranya, karena mempunyai semangat yang tinggi ia mampu bangkit kembali tanpa melihat peluang kegagalan dalam dirinya. Penyerahan piala dan uang diserahkan kepada pemenang, ini adalah hari yang menyenangkan bagi Dezon karena dapat membuat bundanya senang serta gurunya dan teman-temannya yang sudah menonton ia bertanding. Selepas itu Dezon kembali ke rumah nya untuk bertemu bunda dan berterima kasih, karena sudah mendoakan dan membelikan sepatu. “bun, aku berhasil bun” dengan gembira Dezon memberitahukan “bunda sudah tahu, tapi nak kamu jangan terbuai akan kemenanganmu dan menjadikanmu sombong”, “baik bun” tegas Dezon.

Suatu hari Dezon membantu ibunya berjualan jagung bakar dan rebus di suatu tempat, tapi ada saja orang di dunia ini tidak merasa senang terhadap sesama manusia, sesama penghirup udara, dan sesama penduduk bumi. “hey jangan berjualan disini, ini wilayah ku! Kau mengambil pelangganku janda miskin” begitulah manusia dia terlalu takut, seakan-akan rezeki itu tertukar dan salah alamat, padahal rezeki itu akan datang kepada siapa yang mencari.

Bunda tidak pernah membalas perlakuan orang yang menjahati dan menghina nya, bunda berpesan “nak tidak ada satu pun di dunia ini yang suka dihina, dan dia pikir bunda tidak punya kata-kata buruk untuknya, banyak nak cuman bunda tidak keluarkan, karena bunda bukan mereka” tukas bunda. Apa yang bisa diperbuat oleh anak sekolah dasar itu, anak yang ditinggalkan oleh ayah nya ketika dalam kandungan. Mungkin bagi Dezon dia hanya bisa mengingat siapa saja yang menghina dia dan bundanya, mungkin suatu hari orang yang menghinanya akan membutuhkan bantuan dia, ya mungkin suatu hari nanti, percayalah.



Comments

Popular posts from this blog

SINOPSIS DRUNKEN MARMUT

Judul Buku : Drunken Marmut Penulis : Pidi Baiq Warna kulit : Sawo matang Warna rambut : Hitam Tinggi : 155 sentimeter Jumlah gigi : 35 buah Kelakuan : Baik Jabatan : Imam besar The Panasdalam Hobbi : Beribadat kepada Tuhan yang maha esa Kesan dan Pesan hidup di bumi : Menyenangkan dan berbahagialah Binatang favorit : Heina, Luwak, Sigung, dan Tonggeret Makanan pokok : Nasi No.PIN ATM : 563854 Agama : Islam Jenis suara : Mezosopran Kabar : Allhamdulillah sehat Golongan darah : O Penerbit : DAR Mizan Tebal : 204 halaman, paperback Cetakan Pertama : Agustus 2009             Novel yang di adaptasi dari kehidupan nyata sang penulis ini membuat saya terkagum-kagum, karena kekonyolan yang tidak biasa. Hampir semua novel karya Pidi Baiq itu bagus-bagus, mungkin saya salah satu penggemarnya.                    ...

BAJINGAN YANG MENEBAS JARAK

OPINI LIAR 1. Masalahmu sebenarnya sudah menunggu di depan, cuman kau masih terjebak pada masalah yang sebelumnya. Makanya masalahmu jadi menumpuk. (AQ)   2. Sekarang, Jakarta sedang menjadi dirinya sendiri Bersama ciri khasnya yang asli bergerak ke tempat ternyaman.  (AQ)   3. Bersyukur untuk membuat diri nikmat. Pasrah untuk membuat diri kalah. Harus percaya, bahwa keberanian adalah segalanya. (AQ)   4. Kalo suka jgn mendewakan Kalo tidak suka jgn membenci Hidup harus adil jgn egois   (AQ) 5. Orang yang bunuh diri bukannya ingin mengakhiri masalah, tetapi ingin masalahnya tidak terlalu menyebar kemana-mana.  (AQ)   6. Orang tak harus cocok denganku , Kalo semua orang cocok nanti malah bercocok tanam.   (AQ) 7. Orang yg matanya minus gitu ya cara pandang nya negatif mulu. (AQ)   8. Wanita itu enak selalu masuk cerita sejarah Contohnya "nenek moyang gue dulu" (AQ)   9. Saya tidak pe...

AUDIT SISTEM INFORMASI

Nama : Aksan Qomarullah Npm  : 10116472 Kelas : 4KA19 1.  Sebutkan dan Jelaskan bahaya-bahaya risiko yang dimiliki Sistem Informasi? Menurut Hughes (2006, p36) dalam penggunaan teknologi informasi berisiko terhadap kehilangan informasi dan pemulihannya tercakup dalam 6 kategori, yaitu: Keamanan . Risiko yang informasinya diubah atau digunakan oleh orang yang tidak berwenang. Misalnya saja kejahatan komputer, kebocoran internal dan terorisme cyber. Ketersediaan . Risiko yang datanya tidak dapat diakses setelah kegagalan sistem, karena kesalahan manusia (human error), perubahan konfigurasi, dan kurangnya penggunaan arsitektur .  Daya Pulih . Risiko dimana informasi yang diperlukan tidak dapat dipulihkan dalam waktu yang cukup, setelah terjadinya kegagalan dalam perangkat lunak atau keras,ancaman eksternal, atau bencana alam Performa . Risiko dimana informasi tidak tersedia saat diperlukan, yang diakibatkan oleh arsitektur terdistribu...